Penemuan tentang fotosintesis
Meskipun masih ada langkah-langkah dalam
fotosintesis yang belum dipahami, persamaan umum fotosintesis telah
diketahui sejak tahun 1800-an. Pada awal tahun 1600-an, seorang dokter
dan ahli kimia, Jan van Helmont, seorang Flandria (sekarang bagian dari
Belgia), melakukan percobaan untuk mengetahui faktor apa yang
menyebabkan massa tumbuhan bertambah dari waktu ke waktu. Dari
penelitiannya, Helmont menyimpulkan bahwa massa tumbuhan bertambah hanya
karena pemberian air. Tapi pada tahun 1720, ahli botani Inggris,
Stephen Hales berhipotesis bahwa pasti ada faktor lain selain air yang
berperan. Ia berpendapat faktor itu adalah udara. Joseph Priestley,
seorang ahli kimia dan pendeta, menemukan bahwa ketika ia menutup sebuah
lilin menyala dengan sebuah toples terbalik, nyalanya akan mati sebelum
lilinnya habis terbakar. Ia kemudian menemukan bila ia meletakkan tikus
dalam toples terbalik bersama lilin, tikus itu akan mati lemas. Dari
kedua percobaan itu, Priestley menyimpulkan bahwa nyala lilin telah
"merusak" udara dalam toples itu dan menyebabkan matinya tikus. Ia
kemudian menunjukkan bahwa udara yang telah “dirusak” oleh lilin
tersebut dapat “dipulihkan” oleh tumbuhan. Ia juga menunjukkan bahwa
tikus dapat tetap hidup dalam toples tertutup asalkan di dalamnya juga
terdapat tumbuhan. Pada tahun 1778, Jan Ingenhousz, dokter kerajaan
Austria, mengulangi eksperimen Priestley. Ia menemukan bahwa cahaya
matahari berpengaruh pada tumbuhan sehingga dapat "memulihkan" udara
yang "rusak". Akhirnya di tahun 1796, Jean Senebier, seorang pastor
Perancis, menunjukkan bahwa udara yang “dipulihkan” dan “merusak” itu
adalah karbon dioksida yang diserap oleh tumbuhan dalam fotosintesis.
Tidak lama kemudian, Theodore de Saussure berhasil menunjukkan hubungan
antara hipotesis Stephen Hale dengan percobaan-percobaan "pemulihan"
udara. Ia menemukan bahwa peningkatan massa tumbuhan bukan hanya karena
penyerapan karbon dioksida, tetapi juga oleh pemberian air. Melalui
serangkaian eksperimen inilah akhirnya para ahli berhasil menggambarkan
persamaan umum dari fotosintesis yang menghasilkan makanan (seperti
glukosa).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar